Hobi Membaca Tingkatkan Kompetensi Anak
Editor: Koko Triarko
Karena memperkaya aktivitas membaca dapat meningkatkan literasi, Toto menyatakan perlu bantuan semua pihak yang memiliki korelasi dengan pendidikan untuk mendorong peserta didik untuk membaca.
“Caranya, ya dengan memperkaya jenis bacaan siswa, mendorong mereka untuk memanfaatkan waktu luang dengan membaca. Membaca apa saja. Karena menurut penelitian, membaca mampu meningkatkan literasi hingga 50 poin lebih tanpa merujuk pada jenis bacaan. Dan, pelibatan siswa dalam pengajaran membaca juga bisa mendorong literasi peserta didik,” urainya.
Toto menyebutkan, aktivitas literasi Indonesia masih rendah karena dimensi akses terhadap bacaan dan dimensi budaya kebiasaan membaca masih rendah.
Data BPS 2019 menyebutkan, hanya sekitar 13,02 persen penduduk usia lima tahun ke atas yang mengunjungi perpustakaan. Dan, yang dibaca 80,83 persen adalah buku pelajaran, 73,65 persen kitab suci dan 50,97 persen buku pengetahuan.
“Tidak salah membaca buku pelajaran. Dan, sebenarnya cukup dimengerti alasannya, yaitu mereka datang ke perpustakaan karena alasan pengerjaan tugas. Yang penting adalah diperluas spektrum bahan bacaannya. Dan, tentunya pihak sekolah juga perlu mendorong peserta didik untuk datang ke perpustakaan dengan cara mempersiapkan waktu untuk mereka datang ke perpustakaan,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Perpustakaan Nasional, Drs. M. Syarif Bando, MM., menyatakan pengembangan perpustakaan perlu dilakukan untuk mendorong minat baca anak.
“Kenapa minat baca ini penting? Karena peningkatan minat dan kegemaran baca pada ujungnya bisa meningkatkan indeks literasi, yang parameternya adalah kemampuan untuk menciptakan barang dan jasa berkualitas dan mampu bersaing di pasar global,” kata Syarif.