Harga Emas Makin Terpuruk di Bawah 1.700 Dolar AS
Data pekerjaan AS meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat, didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan vaksinasi. Data ekonomi yang kuat mengangkat imbal hasil pemerintah AS 10-tahun, yang dijadikan acuan ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar juga melonjak.
Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell pada Kamis (4/3/2021), mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai warga Amerika kembali bekerja.
Pernyataan Powell mengecewakan investor emas yang mengharapkan dia untuk bertindak atas lonjakan baru-baru ini, dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun, yang telah mengirim emas berada di bawah 1.700 dolar AS per ounce.
“Pasar emas mengembalikan keuntungan akibat pandemi. Penurunan di bawah 1.700 dolar AS per ounce membuat pasar tampak rapuh,” kata analis HSBC dalam sebuah catatan.
“Pernyataan-pernyataan Powell – meskipun bukan hal baru – telah memadamkan untuk momen segala kemungkinan, bahwa Fed akan bertindak atas kenaikan imbal hasil lebih jauh dari kurva. Kenaikan imbal hasil lebih lanjut dapat menurunkan emas dan logam mulia lainnya.”
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 17,4 sen atau 0,68 persen menjadi ditutup pada 25,287 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April jatuh 7,0 dolar AS atau 0,62 persen menjadi menetap pada 1.128,30 dolar AS per ounce. (Ant)