Harga Cabai Mahal, Pedagang Kuliner Lakukan Penghematan

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah pedagang kuliner di Bandar Lampung, terpaksa mengurangi penggunaan cabai, karena saat ini harganya sangat mahal. Sebagian pedagang juga memilih membeli cabai campuran untuk menghemat pengeluaran.

Nonvianti, pedagang lauk dan sayuran matang di pasar Gudang Lelang, Bandar Lampung, mengaku membutuhkan cabai untuk digunakan sebagai bahan pembuatan opor ayam, rendang dan sambal.

Dengan tingginya harga cabai saat ini, ia mengaku mengurangi penggunaan cabai untuk tidak menaikkan harga jual dagangannya.

Cara lain untuk menyiasati tingginya harga cabai adalah dengan membeli banyak saat harga murah, dan membeli sedikit atau secukupnya saat harga mahal. Pengurangan stok cabai juga dilakukan untuk mencegah kerugian akibat cabai busuk selama dalam penyimpanan.

“Strategi menghemat penggunaan cabai saya lakukan dengan penyimpanan sistem perebusan, lalu disimpan dalam toples. Dikeluarkan saat akan digunakan untuk pembuatan rendang, opor atau sambal,” terang Nonvianti, saat ditemui Cendana News, Sabtu (6/3/2021).

Rumsiah, pedagang cabai merah di pasar Kangkung, Teluk Betung, Bandar Lampung, Sabtu (6/3/2021). -Foto: Henk Widi

Nonvianti bilang, strategi lain antisipasi kenaikan harga cabai juga dilakukan dengan metode pengeringan. Saat harga cabai turun, ia membeli dalam jumlah banyak, lalu dikeringkan. Tanpa membersihkan tangkainya, cabai dikeringkan dengan penjemuran. Cabai yang kering bisa disimpan dalam wadah plastik. Pengawetan dengan perebusan dan pengeringan menjadi solusi mengatasi kenaikan harga cabai.

Lihat juga...