Hampir Semua Orang Tua Siswa di Semarang Setuju PTM

Editor: Koko Triarko

Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, saat dihubungi di Semarang, Kamis (25/3/2021). –Foto: Arixc Ardana

“Selama PTM, siswa juga diharuskan diantar jemput. Tidak diperkenankan naik kendaraan umum. Jika orang tua tidak bisa mengantar dan menjemput, maka siswa diminta menggunakan transportasi tunggal seperti ojek atau taksi,” lanjutnya.

Ditegaskan, hal tersebut menjadi upaya bersama, agar pelaksanaan PTM dapat berjalan lancar dan tidak muncul klaster baru Covid-19 dari uji coba tersebut.

Terpisah, Kepala SMPN 5 Semarang, Teguh Waluyo, saat dihubungi juga menyatakan kesiapannya sebagai sekolah percontohan pelaksanaan PTM.

“Dari segi sarana dan prasarana protokol kesehatan, semua sudah siap. Termasuk penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di tiap kelas.

Termasuk juga terkait adanya izin orang tua agar siswa diperbolehkan mengikuti pembelajaran di sekolah di masa pandemi Covid-19 ini.

“Sudah kita sebarkan kuesioner, hasilnya 88 persen orang tua mengizinkan anaknya masuk sekolah, sisanya 12 persen, belum. Jadi, nantinya uji coba PTM ini hanya diikuti oleh siswa yang sudah mendapat izin, sementara sisanya tetap PJJ,” tandasnya.

Disinggung terkait penerapan protokol kesehatan dalam PTM, Teguh memastikan nantinya setiap siswa akan dilakukan pengecekan suhu tubuh di pintu gerbang sekolah. Mereka juga diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk ke ruang kelas.

“Kapasitas maksimal 50 persen perkelas, jadi siswa dibagi dua. Seminggu masuk PTM, seminggu PJJ. Tempat duduk juga sudah diatur, berjarak sekitar 1,5 meter dan diberi nomor. Siswa pun akan duduk sesuai nomor urut presensi dan tak boleh berpindah-pindah,” paparnya.

Agar tidak terjadi kerumunan di sekolah, pihaknya mengatur jam masuk dan pulang tiap kelas, agar berbeda satu sama lain.

Lihat juga...