Gubernur Syamsuar Minta Lokasi Karhutla di Riau Langsung Dipasang Garis Polisi

“Lahan kedua yang paling banyak terbakar juga, berada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tercatat seluas enam hektare, dilakukan seorang tersangka, dan kasus ini juga masih dalam penyidikan,” katanya.

Selanjutnya, Polres Bengkalis menangani dua kasus dengan dua tersangka dengan luas lahan terbakar mencapai 3 hektare dan kasusnya juga masih disidik. Berikutnya, lima hektare lahan terbakar di Kepulauan Meranti dengan satu berkas laporan dan mengamankan satu orang tersangka.

“Setelah itu, Polres Bengkalis juga sedang memproses tiga hektare lahan yang terbakar dengan dua laporan. Untuk tersangka ada dua orang, dan masih dalam penyidikan juga,” katanya.

Sedangkan dari Polres Pelalawan dan Polres Kampar juga memproses setengah hektar lahan yang terbakar, dilakukan seorang tersangka yang masih dalam penyidikan. Ia menjelaskan, dari pendalaman penyidikan, para pelaku ini beralasan nekad membakar lahan karena ingin menghemat biaya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Karhutla yang terjadi di Provinsi sejak awal tahun 2021 mencapai 657,71 hektare. Luas kebakaran paling luas di Kabupaten Bengkalis yakni mencapai 200,66 ha.

Kemudian di Indragiri Hilir luas kebakaran mencapai 122,5 Ha, Kota Dumai 109,1 Ha, Siak 72,9 Ha, Pelalawan 48 Ha, Kepulauan Meranti 35,5 Ha, Rokan Hilir 31 Ha, Indragiri Hulu 25 Ha, dan Kota Pekanbaru tiga Ha.

Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla sejak 15 Februari hingga 31 Oktober 2021. Riau setiap tahun terus dilanda Karhutla karena pembukaan lahan gambut di daerah itu. Ketika lahan gambut terbakar akan sulit memadamkannya, dan mengakibatkan asap pekat.  [Ant]

Lihat juga...