Bisnis Kelapa Muda di Lampung Selatan Kembali Menggeliat
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Menikmati kelembutan daging buah kelapa muda dengan air yang menyegarkan jadi peluang usaha bagi warga Lampung Selatan. Marjuki, petani dan pengepul kelapa muda di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni menyebut bisnis itu kembali menggeliat. Sebelumnya dampak anjloknya permintaan dari Jakarta, Banten berimbas orderan sepi.
Mendekati Ramadan, bisnis itu sebut Marjuki kembali menggeliat. Sebagai lapangan usaha menjanjikan ia bahkan mendapat kuota pengiriman hingga 2.000 butir. Total yang dikirim ke Jakarta, Banten, Bandung bisa mencapai 5.000 butir perpekan. Pasokan diperoleh dari petani pemilik kebun dengan rata rata hasil panen 200 butir per lahan.
Rantai bisnis usaha jual beli kelapa muda atau dugan sebut Marjuki cukup potensial. Petani pemilik kebun akan lebih mudah menjual, cepat mendapat hasil uang. Meski perbutir pada level petani Rp2.000 hingga Rp5.000.
“Perputaran bisnis kelapa muda menjadi investasi jangka menengah bagi petani karena dalam jangka setengah bulan petani bisa memanen tanpa harus menunggu hingga kelapa tua, bagi pembeli bisa mendapat selisih harga jual ke pengepul,” terang Marjuki saat ditemui Cendana News, Selasa (9/3/2021).
Marjuki bilang kalkulasi keuntungan bisnis kelapa muda sebutnya tidak terlalu besar. Ia menyebut perbutir memiliki keuntungan Rp500 hingga Rp1000. Perhitungan tersebut berasal dari biaya operasional pemetikan, pengangkutan.
Menjual sebanyak 1.000 butir dengan harga Rp4.000 ia menyebut bisa mendapat hasil Rp4juta. Keuntungan bersih sekali pengiriman bisa mencapai Rp1juta.
“Lokasi pengepulan hanya berjarak satu kilometer dari pelabuhan Bakauheni mempercepat pengiriman,” cetusnya.