‘Batam Logistic Ecosystem’ Untuk Meningkatkan Daya Saing
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Dengan brand Batam Logistic Ecosystem (BLE), Batam di Kepulauan Riau kini resmi menjadi daerah percontohan platform ekosistem logistik di Indonesia. Nantinya, pelabuhan Batam akan menjadikan konektivitas logistik Indonesia lebih efisien dan kompetitif dari segi biaya dengan negara-negara lain seperti Singapura.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan empat alasan pemilihan Batam sebagai daerah percontohan untuk platform ekosistem logistik. Pertama, untuk meningkatkan daya saing Batam. Kinerja ekonomi Batam sejak 2015, pertumbuhan ekonominya berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, padahal potensi ekonomi Batam sangat besar.
“Tidak akan mungkin tumbuh kalau tidak ada investasi. Untuk bisa menarik investasi, pelayanan dan perbaikan prosedur birokrasi, termasuk ekosistem logistik menjadi sangat penting,” jelas Menkeu dalam Konferensi Pers Launching BLE secara virtual, Kamis (18/3/2021).
Ke dua, untuk akselerasi pemulihan ekonomi. Dengan adanya BLE, diharapkan ketika ekonomi pulih, pelayanan kegiatan ekspor-impor di Batam menjadi jauh lebih baik. Ke tiga, perbaikan lingkungan bisnis dan cipta kerja.
“Seperti yang di Undang-Undang Cipta Kerja itu bisa diterjemahkan secara konkrit dalam bentuk seperti pembentukan BLE, ini bagian dari mengurangi regulasi dan inefisiensi, sehingga lebih mudah untuk memberikan kepastian,” ungkap Menkeu.
Terakhir, menciptakan koordinasi. BLE yang merupakan platform bagi seluruh kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah serta dunia usaha, akan memudahkan koordinasi antar pihak terkait menjadi jauh lebih mudah, transparan, dan memberi kepastian.