Waspadai Cuaca Buruk, Nelayan Puger Jember tidak Melaut

Editor: Makmun Hidayat

“Jika angin kencang yang datang, kita para nelayan tidak berani untuk pergi mencari ikan, tapi kalo air lautnya yang pasang disebabkan karena air lautnya itu sendiri, atau disebabkan karena banjir, itu masih berani. Karena kalo air laut pasang, lebih memudahkan nelayan untuk melintasi lintas plawangan. Berisiko saat kita melintasi plawangan kalo tidak bisa melihat situasi yang terjadi,” jelasnya.

Laut selatan di wilayah Kabupaten Jember ombaknya tidak setenang laut di daerah yang lain. Ombak yang besar menjadi tantangan dan ketelitian bagi para nelayan yang akan pergi mencari ikan.

“Tidak sembarangan kita bisa mudah berangkat mencari ikan. Sebelum melakukan perjalanan mencari ikan tantangan pertama plawangan, setelah melewati lintas plawangan ombaknya masih terasa kalo ombaknya besar,” ujarnya.

Asmat menambahkan, tidak serta merta ikan yang mau ditangkap bisa dituju dengan mudah, kadang kala harus muter-muter mencari potensi tempat berkumpulnya ikan.

“Selesai menangkap ikan, kita masih perlu mengetahui lagi bagaimana lintas plawangan. Kalo angin dan ombaknya kecil bersyukur bisa cepat sampai di dermaga Puger, dan ikan yang diperoleh baik-baik saja. Tapi kalo ombak dan anginnya kencang, kita masih harus nunggu sampai bener-bener ombak dan anginnya tidak kencang,” tuturnya.

Sementara nelayan Ri mengatakan, untuk nelayan yang punya nyali meski dikabarkan akan datang angin kencang, bakalan tetap pergi mencari ikan. “Tapi saya sendiri tidak berani ambil risiko yang besar saat keadaan cuacanya seperti itu,” ujarnya.

Ri menyebut, biaya mencari ikan bagi para nelayan tidak kecil, memakan biaya cukup besar. “Daripada berisiko besar untuk memaksakan diri berangkat mencari ikan, belum dapat ikannya tapi risikonya kapal kita rusak dihantam ombak,” pungkasnya.

Lihat juga...