Berwisata di Pantai Putri Distian Mutun Pesawaran

Editor: Koko Triarko

Mengajak serta sang suami penghobi memancing, Supami bilang aktivitas mencari ikan bisa dilakukan. Lokasi memancing bisa dilakukan dengan sistem poper. Memanfaatkan tempat sandar perahu jenis ikan kerapu, lapeh bisa diperoleh. Hasil tangkapan ikan bisa dibakar di warung makan untuk tambahan lauk yang bisa dinikmati.

Melihat pulau-pulau kecil di Teluk Lampung, menikmati suasana pantai juga menjadi pilihan bagi Sriyanti. Warga Bandar Lampung itu menyebut, pantai Putri Distian Mutun menjadi pilihan baginya. Sebelumnya, sejumlah pantai di Kabupaten Pesawaran telah dikunjunginya. Mengajak serta anak-anak, aktivitas renang, berendam di pantai tersebut cukup menyenangkan.

“Kondisi pasirnya landai dengan pembatas buatan dari semen, sehingga aman bagi anak-anak berenang,” bebernya.

Sriyanti mengaku, jarak pantai dari rumah cukup dekat, hanya butuh waktu setengah jam. Meski sebagian akses jalan masih rusak saat penghujan, jalan Way Ratai sudah memadai dilintasi. Ia memilih menuju ke pantai Putri Distian Mutun menggunakan motor. Setelah puas mengajak anak-anak berenang, ia juga bisa menikmati sejumlah kuliner tradisional.

Sementara itu, geliat  aktivitas pariwisata bahari di pantai Putri Distian Mutun ikut memberi berkah penyedia jasa sewa perahu. Warsito, penyedia jasa sewa perahu menyebut sejumlah wisatawan kerap ingin menyeberang ke pulau Tangkil, pulau Tembikil dan pulau Tegal. Biaya sewa satu perahu mencapai Rp350.000 hingga Rp400.000. Bagi pengunjung perseorangan membayar Rp50.000 hingga Rp75.000.

Warsito bilang, sejak pandemi Covid-19 jumlah kunjungan mulai berkurang. Meski adaptasi kebiasaan baru telah diberlakukan, wisatawan yang datang belum sebanyak tahun lalu. Ia masih bisa mendapat hasil jasa penyewaan perahu, meski tidak sebanyak sebelum pandemi Covid-19. Biasa mendapat hasil hingga Rp1juta, ia tetap memperoleh ratusan ribu.

Lihat juga...