Benahi Tanah, Petani di Lampung Manfaatkan Pupuk Organik
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan berimbas penurunan kualitas tanah. Atasi kondisi degradasi tanah dan lingkungan sejumlah petani di Lampung memilih memakai pupuk organik.
Pupuk organik untuk pembenah tanah (soil conditioner) dimanfaatkan oleh Agus, petani di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan.
Agus bilang kesuburan tanah di lahan daerah aliran sungai (DAS) Way Sekampung ikut mendukung kelestarian lingkungan. Sebab kandungan unsur hara dalam tanah mendukung pertumbuhan pohon kelapa, akasia dan tanaman padi. Pupuk jenis kohe atau kotoran hewan jenis kambing ditaburkan pada lahan dengan karung. Selain kohe ia menggunakan kiambang, enceng gondok yang telah terurai.
Saat kiambang, enceng gondok membusuk bercampur tanah berubah jadi kompos ia menaburkannya pada lahan sawah. Semula sawah yang digunakan merupakan bekas lokasi kolam budidaya ikan. Saat kering endapan kotoran ikan, campuran kompos akan ditambah dengan pupuk kohe. Kesuburan tanah tersebut membantu mencegah terjadinya erosi dan retakan tanah.
“Pupuk kompos dari bahan alami, kotoran hewan ikut membenahi kondisi tanah kritis dan menambah unsur hara bagi tanaman padi yang ditanam, bagi lingkungan pupuk berbahan organik tersebut juga tidak membahayakan,” terang Agus saat ditemui Cendana News, Rabu (17/2/2021).
Agus bilang siklus pemanfaatan bahan organik untuk menjaga unsur hara tanah sudah dilakukan sejak lama. Berbagai tanaman sumber pakan alami diberikan pada ternak kambing. Selanjutnya kotoran ternak akan digunakan sebagai pupuk pada lahan ditambah dengan kompos. Sebagai pembenah tanah tingkat kesuburan berdampak baik bagi pertumbuhan tanaman padi.