16 Korban Tanah Longsor di Nganjuk Belum Ditemukan

Ilustrasi -Ant

NGANJUK – Dua warga yang menjadi korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia saat pencarian oleh petugas pada Minggu (14/2) malam.

“Korban semalam itu yang ditemukan empat, dua orang masih hidup dan dua orang meninggal dunia tertimbun tanah longsor,” kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Nganjuk, Aris Trio Effendi di Nganjuk, Senin (15/2/2021).

Ia menjelaskan, jumlah warga yang dilaporkan hilang saat musibah tanah longsor pada Minggu malam terus dalam pendataan. Jika sebelumnya dilaporkan ada 23 orang, Tagana Nganjuk justru mendapatkan laporan 20 orang. Namun, data ini terus diperbarui.

Aris mengatakan, dengan data 20 orang tersebut dan berhasil ditemukan empat orang, saat ini petugas masih mencari sisanya sebanyak 16 orang. Petugas mencari dengan mendatangkan alat berat.

“Saat ini alat berat sudah mulai perjalanan ke lokasi. 16 orang masih belum ketemu,” katanya.

Ia mengungkapkan, bahwa di lokasi itu sebenarnya sudah terjadi patahan dari sisa tanah longsor tahun-tahun sebelumnya. Lokasi itu di areal perbukitan dan banyak rumah penduduk.

Hujan deras melanda Kabupaten Nganjuk pada Minggu mulai siang hingga malam, menyebabkan banjir besar di areal wilayah kota serta tanah longsor di Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk tersebut.

Akibat tanah longsor itu, ada sekitar 13 unit rumah warga rusak terkena tanah longsor. Kerusakannya ada yang cukup parah, termasuk hanya tinggal setengah rumah yang kondisinya masih bagus.

“Informasi sementara, total dari gambaran yang terkena itu kurang lebih ada 13 rumah tertimbun. Ada yang rusak setengahnya saja,” katanya.

Lihat juga...