Tenaga Kerja Sektor Pertanian Peluang Penghasilan Warga Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian menurut Sumini menjadi lapangan pekerjaan yang mudah dicari. Memasuki masa tanam rendengan saat tanaman jagung mulai berumur dua bulan petani kerap membutuhkan tenaga kerja dangir.

Proses dangir atau membersihkan rumput sekaligus menjadi waktu untuk pembubunan. Setelah dangir tenaga kerja akan dibutuhkan untuk pemupukan.

“Selama siklus budi daya komoditas pertanian, penyerapan tenaga kerja sangat dibutuhkan sehingga buruh mendapat pekerjaan dan sumber penghasilan,” bebernya.

Agus Irawan, salah satu petani di Desa Bakauheni menyebut kebutuhan tenaga kerja untuk sektor pertanian cukup banyak. Sejak masa tanam jagung buruh tanam padi kerap dibutuhkan oleh petani untuk mempercepat proses penanaman.

Penggunaan tenaga kerja saat proses penanaman jagung rata-rata sepuluh orang hingga lima belas orang. Rata-rata upah tenaga kerja buruh tanam bisa mencapai Rp65.000 per hari.

Selama satu siklus tanam jagung selama empat bulan ia menyebut, butuh tenaga kerja cukup banyak. Penyerapan tenaga kerja pada lahan pertanian cukup membantu petani dan buruh pertanian.

Bagi petani bisa mempercepat proses penanaman, pemupukan dan pembersihan gulma. Buruh mendapatkan sumber penghasilan dari jasa tenaga kerja.

“Tenaga kerja sektor pertanian sangat diperlukan karena saat ini petani masih belum memanfaatkan sistem pertanian modern,” bebernya.

Memasuki musim penghujan buruh tanam jagung banyak dibutuhkan petani, Ni Wayan, salah satu warga menjadi buruh tanam jagung di Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Selasa (5/1/2021) – Foto: Henk Widi
Lihat juga...