Banjir di HST Semakin Parah

Relawan, menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Desa Sungai Raya, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (12/1/2021) – Foto Ant

BARABAI – Banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), sejak Kamis (14/1/2021) pukul 02.00 dini hari, kondisinya semakin parah. Banjir terjadi, akibat hujan yang terus menerus turun di daerah tersebut.

Tercatat, hujan masih tuturn hingga Kamis (14/1/2021) pukul 21.00 Wita malam. Banjir terparah dalam sejarah Kabupaten HST ini makin dipersulit, dengan padamnya aliran listrik di seluruh wilayah Barabai dan sekitarnya. Air PDAM tercatat juga macet, dan sinyal internet down atau tidak bisa diakses. Hal itu membuat masyarakat kesulitan untuk berkomunikasi dan meminta bantuan. “Dari pukul delapan tadi listrik sudah mati, leding (PDAM) tidak jalan, dan internet tidak bisa digunakan,” kata Jamal, warga Barabai, Kamis (14/1/2021).

Beberapa wilayah yang parah terkena banjir adalah Desa Alat, Hantakan, Aluan, Barabai Darat dan Barabai Timur termasuk areal perkotaan dan berada di pinggiran sungai Barabai. Fasiltas pemerintah yang biasanya aman dari banjir, tahun ini juga turut terendam yaitu kantor Bupati HST, kantor DPRD, rumah jabatan bupati dan wakil bupati, rumah jabatan Ketua DPRD, rumah Sekda dan fasilitas pemerintah lainnya.

Selain itu, banjir juga merendam Mapolres HST, pasar Murakata Barabai, Pasar Keramat, Pujasera, Pasar Garuda serta Lapangan Pelajar dan Dwi Warna berubah bak lautan, yang kedalamannya mencacapai 1,5 meter hingga 2 meter. Banjir terparah, juga terjadi di Kecamatan Pandawan yaitu Desa Pajukungan, Palajau dan Mahang. Bahkan di Desa Jaranih dan Masiraan, ketinggian air sudah lebih 2 meter sampai atap rumah warga. Kecamatan LAU, tak luput terkena luapan air sungai seperti Walangku, Kasarangan Samhurang hingga desa Tabat dan beberapa desa di Kecamatan Haruyan.

Lihat juga...