4.010 Anak ‘Stunting’ di Sikka dari Keluarga Sederhana

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Sebanyak 4.010 anak stunting di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berasal dari keluarga sederhana dan orangtuanya memiliki pendapatan pas-pasan, sehingga perlu bantuan dari semua pihak untuk mengatasinya.

Penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dari level desa sampai pusat tetapi melibatkan keluarga dan masyarakat termasuk berbagai pihak yang peduli dengan menyalurkan bantuan.

“Sebanyak 4.010 anak stunting berasal dari keluarga sederhana dan butuh uluran tangan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat dihubungi Cendana News, Jumat (1/1/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat ditemui di kantornya, Rabu (30/12/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Petrus menegaskan, hampir 99 persen pasien tersebut berasal dari keluarga sederhana sehingga kalau ada yang mau membantu untuk berkontribusi penanganan stunting pihaknya mempersilakan.

Menurutnya, kerja penanganan stunting multi stakeholder sehingga pemerintah pusat mengatakan konvergensi termasuk apa yang dilakukan awak media dengan menyumbangkan telur ayam kepada anak stunting.

“Saya melihat teman-teman media mempunyai hati nurani membantu anak-anak stunting dengan menyalurkan bantuan telur ayam. Siapa pun yang membantu memberikan telur ayam kepada anak stunting sangat berarti,” ucapnya.

Petrus menyebutkan, dirinya sudah berkomunikasi dengan bupati Sikka untuk mencari sumber dana penanganan stunting mengingat dalam APBD Sikka 2021 dana untuk pembelian telur ayam hanya Rp100 juta.

Lihat juga...