12 Anggota Garda Nasional Dibebastugaskan Jaga Pelantikan Biden

WASHINGTON – Sebanyak 12 anggota pasukan Garda Nasional telah dibebastugaskan untuk mengawal pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, karena tidak lolos pemeriksaan rekam jejak yang dilakukan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) bersama militer sejak akhir minggu lalu.

Menurut Departemen Pertahanan AS, salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah mencari hubungan antara anggota Garda Nasional dengan kelompok ekstremis atau sayap kanan ekstrem.

Namun, pemeriksaan itu juga mendalami risiko keamanan lainnya, kata juru bicara Departemen Pertahanan AS.

Salah satu anggota Garda Nasional dibebastugaskan, karena ia terbukti memiliki pesan singkat yang mencurigakan. Sementara itu, anggota lainnya tidak lolos pemeriksaan karena ada laporan terhadap dirinya, kata Kepala Biro Garda Nasional AS, Jenderal Angkatan Darat Daniel Hokanson.

“Kami bertindak cepat dan segera membebaskan mereka dari tugas menjaga Capitol serta acara-acara yang akan berlangsung di tempat tersebut,” kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman. Pentagon merupakan julukan Departemen Pertahanan AS.

Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan AS, Chris Miller pada Minggu (17/1), mengatakan FBI membantu militer memeriksa rekam jejak lebih dari 25.000 anggota Garda Nasional yang dikerahkan menjaga Gedung Kongres, Capitol. Pemeriksaan itu dilakukan demi memastikan keamanan acara pelantikan presiden hari ini.

Pemeriksaan itu telah berlangsung sejak minggu lalu. FBI terjun langsung demi mendalami kemungkinan adanya anggota Garda Nasional yang terlibat dalam kerusuhan 6 Januari di Capitol.

Massa pendukung Presiden Donald Trump menerobos masuk ke Capitol, merusak berbagai fasilitas dan sarana gedung, dan melakukan penjarahan. Akibat insiden itu, lima orang yang salah satunya anggota kepolisian, tewas.

Lihat juga...