Warga Lembata di Pengungsian Khawatirkan Hewan Ternaknya

Editor: Koko Triarko

LEWOLEBA – Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Api Ile Lewotolok dari dua kecamatan, yakni Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tengggara Timur, kembali ke kampungnya pada pagi hari untuk mengurus ternak.

“Ada beberapa orang di setiap desa yang kembali ke kampung mereka saat pagi untuk mengurus ternak, lalu kembali lagi ke posko sore harinya,” kata Bosco Ritan, petugas posko pengungsian Barakat di Kelurahan Lewoleba Timur, saat dihubungi Cendana News, Senin (7/12/2020).

Bosco mengatakan, pengungsi yang kembali ke desa biasanya lelaki dewasa dengan menggunakan sepeda motor, setelah mengurus ternak peliharaan, mereka akan kembali lagi ke lokasi pengungsian.

Dia mengaku, para pengungsi yang selalu didampinginya dan dikunjungi itu mengaku resah memikirkan ternak mereka yang ditinggalkan di kampung, sebab takut dicuri orang dan dijual.

“Banyak pengungsi yang takut ternak mereka dicuri orang, sehingga ada yang pulang melihat dan memberi makan ternak mereka setiap hari, dan sorenya kembali lagi ke posko pengungsian,” ujarnya.

Sementara itu, koordinator aksi Taman Daun Lembata, John Batafor, menjelaskan, pihaknya dibantu beberapa orang relawan berkeliling desa dan memberi bantuan pakan ternak milik warga pengungsi.

John menyebutkan, banyak pihak sudah memberikan bantuan kepada para pengungsi, sehingga pihaknya melakukan hal lain dengan memilih memulihkan ekonomi warga dengan memberi makan ternak milik para pengungsi.

“Kita melihat banyak warga yang bertahan di kampung, karena tidak ingin membiarkan ternak peliharaan mereka terlantar. Banyak orang tua yang tinggal di posko pengungsian saat disambangi mengaku gelisah memikirkan nasib ternak mereka di kampung,” ungkapnya.

Lihat juga...