Tanaman Pule, Penjaga Lahan Perbukitan Kaya Manfaat di Lamsel

Editor: Makmun Hidayat

Tanaman pule menurut Marjaya memiliki kualitas kayu tidak terlalu keras dan kerap tidak dipakai untuk bahan bangunan. Namun ketahanan kayu dari air dipergunakan untuk bahan pembuatan perahu. Masyarakat di sekitar pantai kerap mempergunakan bangunan bagan apung. Selain dipergunakan untuk bahan pembuatan kapal pelestarian pohon pule berdampak positif bagi lingkungan.

Keberadaan pohon pule pada sistem penanaman polikultur tambah Marjaya sekaligus sebagai tanaman peneduh. Digunakan sebagai tanaman penghijauan daun pohon pule memiliki fungsi peneduh tanaman pertanian. Tajuk pohon yang melebar ke samping serta rimbun kerap menjadi lokasi hidup berbagai jenis burung,tupai dan satwa lain. Bagi sebagian orang kulit kayu pule kerap jadi bahan baku pembuatan obat herbal.

“Manfaat pohon pule untuk konservasi tentunya jadi salah satu pendorong masyarakat tetap melestarikan tanaman tersebut,” terang Marjaya.

Pemanfaatan pohon pule sebut Marjaya menjadi faktor kelestarian perbukitan. Sebagai penjaga lahan perbukitan di wilayah penyangga pasokan air sekaligus menjadi sumber keberadaan sungai Kepayang, sungai Kubang Gajah. Jenis perakaran yang kuat pohon pule menjadi sumber mata air diantaranya sumber air bersih pada hutan larangan Kelawi.

Kelestarian pohon pule atau disebut jelutung jadi salah satu penyokong daerah aliran sungai. Idi Bantara, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung menyebut pohon pule sangat dianjurkan untuk menjaga kondisi aliran sungai. Pemanfaatan pohon pule untuk menjaga perbukitan menjadi sumber pasokan air sungai.

“Pohon pule sangat cocok untuk menjaga pasokan air karena memiliki perakaran yang besar untuk menyimpan air,” terang Idi Bantara.

Lihat juga...