“Ternak tidak diberikan secara hibah, namun dengan cara bagi hasil atau gaduhan. Peternak bisa mengajukan proposal, kemudian dari kita, ada tim yang akan menyeleksi. termasuk mensurvei ke lapangan, baru kemudian diputuskan peternak atau kelompok mana yang akan menerima sapi gaduhan,” tambahnya.
Sementara, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan Semarang, Harmawati menambahkan, melalui program sapi gaduhan untuk penggemukkan sapi tersebut, peternak dapat memiliki indukan sapi yang diberikan, namun ada syarat yang harus dipenuhi.
“Melalui program sapi gaduhan ini, setiap peternak akan mendapatkan satu ekor sapi betina. Mereka nantinya berkewajiban untuk menyetorkan dua ekor anakan sapi, dari sapi betina tersebut. Apabila sudah memenuhi kewajibannya, maka indukan sapi tersebut dan keturunan selanjutnya, akan menjadi milik peternak,” terangnya.
Pihaknya juga memberikan pelatihan dan bimbingan teknis kepada peternak, mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan hingga penataan kandang.
“Termasuk dalam pasca panen dan pemasarannya. Tujuannya, agar proses penggemukan sapi potong dapat berhasil dilakukan, peternak juga diuntungkan,” jelasnya.
Ditambahkan, pihaknya juga memiliki program pengembang biakan bibit ternak, melalui program nasional sapi kerbau komoditas andalan negeri (sikomandan).
“Ini juga menjadi upaya dalam pemenuhan kebutuhan daging dalam negeri, dengan mendorong penambahan jumlah populasi sapi dan kerbau. Termasuk di dalamnya, kita lakukan bantuan inseminasi buatan atau kawin suntik, hingga pemeriksaan kebuntingan secara gratis,” pungkas Harmawati.