Maluku Potensial untuk Pengembangan Budi Daya Ikan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo, menilai kondisi geografis kepulauan Maluku sangat menguntungkan dalam mendulang emas biru, yaitu budi daya ikan laut.
“Maluku memiliki ragam fauna laut yang bernilai tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti kakap putih, ikan kerapu, bubara, lobster, dan jenis ikan lainnya,” ungkap Doni, pada acara kuliah umum ketahanan pangan secara virtual di Jakarta, Senin (28/12/2020).

Doni berkisah saat dirinya ditugaskan di Ambon, begitu mendarat di bandara udara Pattimura, di teluk Ambon sepi tidak ada aktivitas apa pun.
Pemandangan ini menurutnya, sangat terbalik dengan teluk Jakarta yang selalu ramai dengan berbagai aktivitas ekonomi.
“Dalam tugas itu saya membuat program emas hijau dan emas biru. Yakni hijau itu berkaitan dengan kekayaan rempah-rempah, dan emas biru memiliki arti pelestarian fauna,” jelasnya.
Pada program budi daya ikan menurutnya, sangat bagus untuk dilakukan, karena Maluku memiliki ribuan teluk yang dapat dijadikan kandang ikan atau bank ikan.
Sehingga apabila cuaca buruk, maka para nelayan dapat mengambil ikan-ikan yang ada di kandang tersebut.
Dengan begitu untuk memelihara ikan menurutnya, tidak perlu menggunakan keramba.
“Karena kan Maluku itu, ada ribuan teluk yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi bank ikan. Ya, kalau cuaca jelek kan nelayan bisa ambil ikan dari tempat yang sudah disiapkan,” tukasnya.