Regenerasi Tanaman Cegah Degradasi Tanah Imbas Alih Fungsi Lahan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Penggunaan pupuk kimia berlebihan berimbas pada berkurangnya kesuburan tanah akibatkan tanah tergerus dan longsor,” tuturnya.

Ahmad Naim menyebut menyediakan bibit pohon sengon berkualitas. Masa tanam hingga panen hingga 5 tahun banyak dipilih warga. Dijual seharga Rp10.000 perbatang untuk penanaman selama 5 tahun warga bisa mendapat keuntungan jutaan rupiah. Menanam pohon dengan jenis yang cepat panen membantu kelestarian lingkungan dan menghasilkan secara ekonomis.

Rianto, salah satu warga pemilik lahan tanaman bayur, jati dan medang melakukan proses penebangan pohon umur puluhan tahun untuk diganti dengan tanaman baru di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Rabu (2/12/2020). Foto: Henk Widi

Wahyudi Kurniawan, kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) XIII Gunung Rajabasa-Way Pisang-Batu Serampok bilang tanaman produktif jadi pilihan. Rehabilitasi lahan kritis memakai tanaman produktif sangat dianjurkan pada lahan kawasan penyangga hutan. Sebagian hutan produksi yang telah digarap masyarakat sebutnya mulai ditanami dengan pohon yang menghasilkan buah.

“Tanaman buah petai, jengkol, kemiri tetap bisa ditanam agar alih fungsi lahan tidak mengakibatkan degradasi tanah,” tegasnya.

Melibatkan masyarakat ia menyebut pola penanaman polikultur sangat dianjurkan. Sebab selain mendapat keuntungan secara ekonomis,warga juga bisa membantu kelestarian lingkungan. Ketika warga mendapat keuntungan ekonomi jangka pendek, dalam jangka panjang kelestarian lingkungan tetap terjaga. Kawasan register 1 Way Pisang yang dominan ditanami jagung mulai direhabilitasi dengan tanaman kayu keras secara swadaya oleh masyarakat.

Lihat juga...