Pemkab Sarolangun Sambut Positif Upaya Pemberdayaan Anak Rimba

Diskusi mengulas aktivitas-aktivitas pemberdayaan terhadap SAD dan ingin merumuskan strategi kolabarasi berbagai stakeholders, dalam pemberdayaan SAD di masa mendatang.

Dalam forum ini juga disinggung adanya kerja sama antara dunia usaha dan dunia pendidikan untuk pemberdayaan Suku Anak Dalam, yaitu kesepakatan Universitas Jambi  dengan PT Sari Aditya Loka (PT SAL) sebagai implementasi dari rekomendasi program forum Juni 2019.

Pada diskusi juga disorot masih lemahnya pelayanan terhadap SAD yang juga disebabkan faktor lain.

Perwakilan Kementerian Sosial menyoroti kondisi Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang selama ini masih sulit terdata. Akibatnya, program bantuan pemberdayaan mereka sering mengalami hambatan.

Untuk itu, Kementerian Sosial melakukan terobosan berupa kerja sama dengan pemangku kepentingan, seperti LSM dan pihak lain yang direkomendasikan pihak pemerintah daerah setempat.

Pemerintah berharap, dengan kerja sama itu kebutuhan “update” informasi terkait KAT dapat terselesaikan, termasuk dalam hal ketersediaan data mengenai KAT.

Tidak hanya data, keterlibatan pemangku kepentingan lain sangat diperlukan dalam rangka memberikan pendampingan yang maksimal kepada KAT. Program penguatan pemberdayaan KAT ini ditujukan, agar mereka mampu memenuhi dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka secara berkelanjutan berdasarkan kebutuhan, aspirasi dan kapasitas mereka.

Pemberdayaan SAD secara bersama dan bersinergi antarpemangku kepentingan memang sudah dirancang, dan implementasinya terus didorong agar kemandirian komunitas Orang Rimba ini dapat terwujud. Agenda bersama sudah dibangun sejak 2018 dengan melakukan kolaborasi.

Lihat juga...