Pembangunan Dua Pelabuhan di Bali Mudahkan Akses Pariwisata
“Jika ombak gede, naik speed boat harus digendong. Saya lihat ibu-ibu yang membawa sesaji akan sembahyang di Pura Ratu Gede Dalem Peed. Kondisi ini menjadi pemandangan sejak dahulu. Maka dari itu saya berupaya melakukan usulan kepada pemerintah pusat agar dibangun pelabuhan penyeberangan,” katanya.
Koster menyatakan ada tiga alasan pembangunan pelabuhan ini, yakni pertama, merupakan penyeberangan yang diperlukan untuk upacara adat di Pura Dalem Peed. Kedua, merupakan pusat lalu lintas warga Denpasar dan Bali pada umumnya dan warga Nusa Penida yang sering bolak-balik melakukan aktivitasnya. Dan ketiga, kunjungan wisatawan makin tinggi ke Nusa Penida.
“Kalau yang lewat tempat ini (Sanur) lima ribu sampai enam ribu orang lebih dalam sehari, bayangkan kalau semua harus menaikkan celana atau buka sepatu,” ucap Koster.
Ia pun berharap agar pelabuhan ini bisa bermanfaat dalam kemajuan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Sanur.
Total anggaran untuk pembangunan Pelabuhan Sanur yakni Rp380 miliar, Pelabuhan Sampalan Nusa Penida sebesar Rp82 miliar dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan Rp97 miliar lebih.
“Jadi nilai semuanya Rp560 miliar lebih dalam 2 tahun anggaran, yakni tahun 2021 dan 2022. Nusa Penida dan Nusa Ceningan selesai akhir 2021, sedangkan Sanur selesai tahun 2022. Karena lebih luas, dan desain khusus,” kata Koster. (Ant)