Pelajar SMA di Jabar Ciptakan Aplikasi Android ‘Antidepresi’
“Dan, di sinilah aplikasi Plong diharapkan bisa menangani mereka yang gangguan mental dengan cara efektif, karena menggunakan HP jadi bisa diakses di mana pun dan kapan pun,” katanya.
Aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur, di antaranya mulai dari konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur serta artikel kesehatan mental.
Bahkan, pihak sekolah yang memberikan dukungan penuh atas karya pelajar tersebut melakukan kerja sama dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan lahirnya inovasi tersebut menjadi pelajaran berharga di tengah masa pandemi Covid-19 dengan dibatasinya berbagai aktivitas, termasuk KBM tatap muka.
“Informasi dan telekomunikasi bukan lagi menjadi sebuah tawaran, tapi itu sudah menjadi sebuah kebutuhan. Dengan pandemi ini kita berharap pola pembelajaran itu dengan status-status, bahwa pembelajaran itu tidak harus berbicara dengan daring, tapi bagaimana menyampaikan pola kemampuan atau pengetahuan yang didapatkan dalam konteks yang faktual,” ujar Dedi.
Dedi memberikan apresiasi terhadap pelajar SMAN 1 Cisarua yang mampu memanfaatkan waktu di tengah pandemi Covid-19, dengan menghadirkan aplikasi Plong yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kata Dedi, akan terus mendorong berbagai inovasi yang dilahirkan para pelajar. “Tentunya kita harus dorong. Dinas pendidikan selalu menyampaikan, agar sekolah mendorong para siswanya berinovasi agar muncul inovasi yang bermanfaat,” kata Dedi. (Ant)