MUI: Membangun Pendidikan Utamakan Adab

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH.Cholil Nafis mengatakan, membangun pendidikan kedepan bangsa ini harus mengutamakan pendidikan karakter bukan pengajaran.

“Pengajaran itu cuma sekedar ilmu pengetahuan, tapi pendidikan itu ada satu proses tentang pendalaman karakter atau ahlak Letih, lesu, dan capai ketika kita belajar itulah nilai pendidikan karakter,” ujar KH.Colil, kepada Cendana News saat dihubungi, Kamis (31/12/2020).

Karena menurutnya, pendidikan itu bukan hanya menanamkan ilmu pengetahuan, tapi bagaimana karakter atau ahlak itu ditanamkan.

Berkaitan dengan istilah adab sebelum ilmu, artinya sebut dia, pondasinya sebelum pembangunan. Karena kalau ada bangunan tidak ada pondasi akan ambruk.

Begitu juga dengan negara, kalau tanpa pondasi tentu akan ambruk juga. Negara itu pondasinya agama dan moral.

“Jadi, agama dan kekuasaan itu bagaikan dua sisi mata uang. Agama sebagai pondasi dan negara penjaganya. Kalau pondasinya ambruk, nggak ada nilai ahlak meskipun bangunannya besar,” ungkap KH.Cholil, kepada Cendana News, saat dihubungi, Kamis (31/12/2020).

Sebaliknya kata dia, agama tanpa negara tidak bisa ditegakkan juga karena hilang nilai-nilainya.

“Nah, kalau kita mengatakan abad sebelum belajar. Artinya, kita harus dilandasi dengan karakter dulu,” tegasnya.

Sehingga jelas dia, orang pinter kalau karakternya bagus, maka dia akan tambah bagus. Begitu pula dengan orang yang tidak pinter, tapi karakternya bagus, maka dia akan lebih baik.

Tapi orang pinter tidak benar, menurutnya, lama-lama mengerus kepintarannya akan mencari legitimasi untuk membenarkan nafsunya.

Lihat juga...