Manfaatkan Waktu Luang PJJ, Anak-anak Pesisir Lamsel Bantu Nelayan
Editor: Koko Triarko
Doni dan kawan-kawannya kerap bisa mengumpulkan uang mulai belasan hingga puluhan ribu rupiah. Sebagian uang kerap dipakai untuk jajan dan disisihkan untuk menabung. Kebutuhan membeli alat tulis dan uang jajan, kerap tidak lagi meminta dari orang tua. Terlebih sebagian anak-anak pesisir pantai hanya anak sejumlah bidak. Bidak merupakan sebutan lain untuk anak buah kapal.
“Orang tua kami sebagian bekerja sebagai bidak perahu nelayan, jadi pulang ke darat saat mengirim hasil tangkapan ke pelelangan,” cetusnya.
Usai melakukan kegiatan membantu nelayan, ia dan anak-anak lain kerap bermain perahu. Kegiatan tersebut membuat mereka akrab dengan pantai, sekaligus mengasah kemampuan berenang. Bermain di antara perahu bagan congkel, kapal cumi dan perahu katir menjadi permainan yang menyenangkan usai membantu nelayan sebagai alang-alang.
Takyas, salah satu petugas PPI dermaga Bom Kalianda, tidak melarang alang-alang. Namun, ia kerap mengingatkan anak-anak tidak mengganggu kegiatan pelelangan. Petugas juga akan mengawasi anak-anak, agar tidak mengambil ikan yang dikumpulkan saat proses pelelangan.
“Kegiatan membantu nelayan bagi alang-alang sekaligus melatih anak akrab dengan dunia nelayan,” cetusnya.
Selain di dermaga Bom Kalianda, aktivitas anak-anak mengisi masa PJJ juga dilakukan dengan kegiatan ngegibrik. Aktivitas itu merupakan kegiatan membantu nelayan melepaskan ikan dari jaring. Jenis ikan pepirik, lapan-lapan sebagai bahan tepung ikan kerap ditangkap dalam jumlah banyak.
Budiman, salah satu anak usia SD yang tidak belajar di sekolah selama pandemi Covid-19, mengaku memilih bermain. “Selain bermain, kegiatan ngegibrik dengan membantu mengumpulkan ikan kerap mendapat upah dari nelayan,” sebutnya.