Inilah Refleksi Penelitian Arkeologi IKN 2020

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Untuk eksplorasi kelampauan, ditemukan nilai sejarah pada 128 lokasi objek cagar budaya atau objek diduga cagar budaya, yang meliputi 64 situs, 59 bangunan, 5 artefak yang terbagi di Kabupaten Kukar, Kabupaten PPU, Kabupaten Paser dan Samarinda,” urainya lebih lanjut.

Dari penemuan ini, terlihat adanya nilai historis yang sangat besar. Dimana daerah ini terbukti adanya hunian manusia sejak awal Holocen atau sejak akhir zaman es atau bisa lebih tua lagi, yaitu 44 ribu tahun lalu seperti wilayah lainnya di Kalimantan.

“Adanya potensi logam dan masuknya agama Hindu, Budha dan Islam menunjukkan adanya perubahan etnisitas lokal dan keragaman etnis yang datang ke Indonesia. Kita tidak hanya bicara transmigrasi di zaman pemerintahan Indonesia tapi juga kedatangan etnis non Kalimantan sejak zaman konsesi tambang zaman Belanda,” papar Truman.

Secara umum, penelitian menunjukkan saratnya nilai keindonesiaan yang muncul secara nyata dalam interaksi masyarakat dan kearifan lokal.

“Penelitian masih sangat parsial dan belum terintegrasi. Masih membutuhkan penelitian lanjutan yang ke depannya akan mampu memberikan pemikiran dalam mewujudkan perencanaan pembangunan IKN,” kata Truman.

Untuk itu, ia merekomendasikan pembangunan IKN haruslah pembangunan ramah lingkungan, ramah sejarah dan ramah budaya. Suatu ibu kota yang modern tapi sarat nilai keindonesiaan secara berkelanjutan dan seimbang,” pungkasnya.

Lihat juga...