INDEF: Target Pertumbuhan Ekonomi Lima Persen Sulit Dicapai
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksi pemulihan ekonomi pada 2021 sulit tercapai sesuai target pemerintah di angka 5 persen.
Direktur eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, menegaskan, pemerintah perlu kerja keras untuk dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen yang telah ditetapkan.
“Target 5 persen di 2021 sulit dicapai karena indikator ekonomi masih menunjukkan adanya tekanan yang berat dampak Covid-19,” ujar Tauhid, pada diskusi webinar ketahanan ekonomi dan kesehatan di Jakarta, Jumat (25/12/2020).
Adapun salah satu dampaknya, jelas dia, adalah tingkat inflasi yang masih di kisaran angka 1,59 persen year on year (yoy) pada November 2020.
“Angka ini masih jauh dari target pemerintah sebesar 3 persen, yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020,” tukasnya.
Menurunnya inflasi tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Hal ini tentu menurutnya, sangat berdampak kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, kalau stimulus dalam bentuk perlindungan sosial tidak cukup efektif dalam menopang daya beli masyarakat yang mengalami kehilangan pendapatan maka angka kemiskinan akan meningkat.
Meskipun memang diharapkan stimulus tersebut dapat menekan angka kemiskinan. Tapi kenyataannya kesenjangan semakin melebar, seperti angka pengangguran dan peningkatan angka kemiskinan.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021, juga tidak akan terakselerasi dengan cepat. Hal ini dikarenakan sepanjang 2020, pemerintah telah merevisi proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang awalnya 5,3 persen menjadi minus 2,2 persen.