Budi Daya Singkong Untungkan Petani Lamtim Saat Akhir Tahun

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Usai proses pemanenan, batang singkong masih bisa dipergunakan untuk bibit. Memanfaatkan curah hujan yang stabil usai panen ia akan melakukan proses pengolahan lahan. Pengolahan dilakukan memakai traktor untuk pembuatan guludan. Proses pembuatan guludan sebutnya bertujuan untuk menyiapkan media tanam yang dilengkapi dengan jalur air.

“Target penanaman selanjutnya akan dilakukan awal Februari mendatang karena butuh penyiapan lahan dan bibit yang telah bertunas,” terang Tarsan.

Lukman, petani sekaligus pengepul singkong menyebut permintaan komoditas itu meningkat mendekati akhir tahun. Jenis singkong roti menurutnya banyak dipergunakan untuk konsumsi. Sejumlah pengepul di pasar tradisional untuk bahan kuliner singkong goreng, keripik, kue lemet dan dibakar. Singkong yang dikirim olehnya rata-rata satu ton ke pasar tradisional Banten.

“Singkong yang saya kirim jenis untuk konsumsi bukan bahan tepung tapioka sehingga kerap diminati pada pasar tradisional,” terangnya.

Melimpahnya panen singkong asal Lampung Timur sebagian dijual ke pulau Jawa. Pada sejumlah pedagang pengecer singkong dijual Rp5.000 per kilogram.

Jenis singkong roti menurutnya memiliki tekstur lembut dan renyah saat digoreng. Permintaan singkong yang meningkat sebutnya dipergunakan untuk dibakar.

Partini, warga Desa Bangunrejo, Kecamatan Ketapang, memanen singkong di kebun miliknya, Senin (28/12/2020) – Foto: Henk Widi

Partini, pemilik kebun singkong di Desa Bangunrejo menyebut, tanaman tersebut jadi bahan untuk kuliner. Menanam singkong selain untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan keluarga, hasil panen singkong dijual ke pengepul.

Lihat juga...