Banyumas Atasi Masalah Residu Sampah dengan Mesin Pirolisis

Editor: Makmun Hidayat

Terlebih kondisi saat ini, masyarakat sudah terbiasa untuk memilah sampah. Sehingga sampah organik dapat dijadikan kompos dan untuk  sampah anorganik dapat dijual atau diolah sehingga memiliki nilai ekonomis.

Untuk melengkapi keberadaan mesin pirolisis ini, Pemkab Banyumas sebelumnya juga sudah memiliki dua alat pencacah sampah. Mesin pencacah ini digunakan sebelum sampai dimasukan dalam mesin pirolisis.

Alat pencacah tersebut menghasilkan refuse derived fuel (RDF), sampah campuran anorganik dengan komposisi 80 persen dan 20 persen sampah organik dan sampah organik dengan campuran 80 persen sampah organik dan 20 persen sampah anorganik.

“Tahun ini, kita juga menambah mesin pencacah dan pemilah sebanyak 9 unit. Mesin ini akan dibagi ke masing-masing hanggar. Selain itu, kita juga akan menambah 6 hanggar lagi, sehingga diharapkan masalah sampah bisa selesai,” ungkapnya.

Saat ini produksi sampai di Kabupaten Banyumas tercatat sebanyak 30 truk atau sekitar 7 kubik per hari.

Lihat juga...