Warga Lereng Merapi Keluhkan Rusaknya Jalan Penghubung Desa
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Masyarakat di wilayah sekitar lereng gunung Merapi, mengeluhkan masih banyaknya jalan-jalan vital penghubung desa yang mengalami kerusakan cukup parah. Selain mengganggu dan membahayakan aktivitas warga, mereka juga khawatir jalan tersebut dapat menghambat proses evakuasi, jika sewaktu-waktu terjadi bencana erupsi gunung Merapi.
Terlebih, Badan Penelitian Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta baru saja mengeluarkan pernyataan terkait peningkatan aktivitas gunung Merapi, yang diperkirakan akan mengalami siklus erupsi dalam waktu dekat ini.
Salah seorang warga lereng gunung Merapi, Ranto Wiyono (65), menyebut salah satu jalan vital yang mengalami kerusakan cukup parah adalah jalan penghubung desa Glahahhararjo dan Desa Umbulharjo, tepatnya di desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.

Jalan sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer ini mengalami kerusakan pada sebagian bahu jalan. Bahkan, terdapat kerusakan parah sepanjang 500 meter. Aspal jalan nampak terkelupas seluruhnya, serta berlubang dan bergelombang.
Ironisnya, jalan ini merupakan jalan kabupaten, yang sejak pertama kali diaspal pada 2009, hingga saat ini belum pernah dilakukan perbaikan. Serta selama 2-3 tahun terakhir seolah dibiarkan mengalami kerusakan parah.
“Ya, terpaksa kita harus mengalah dengan menuntun. Karena jalan rusak cukup parah. Kalau ada truk lewat, memilih menyingkir atau berhenti. Kalau tidak kan bahaya,” ujar Ranto, yang mengaku harus melewati jalan ini setiap hari untuk mencari rumput pakan ternak.