Teknik Sambung Sisip, Cara Jitu Hasilkan Bibit Tanaman Unggulan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Wahyu juga menambahkan ada kelebihan lain dari teknik sambung sisip, yakni jumlah sambungan pada satu pohon bisa lebih dari satu dan berbeda jenis.

“Contohnya, ini ada tanaman jeruk lemon, sudah ada banyak rantingnya. Di antara ranting tersebut, ada 2-3 ranting yang saya sambung dengan jeruk nipis. Jadi nantinya, saat berbuah, dalam satu pohon ada jeruk dan jeruk nipis,” ungkapnya.

Teknik tersebut juga bisa diterapkan pada tanaman hias, misalnya pada tanaman bunga mawar, yang disambung sisip dengan tanaman sejenis namun beda warna.

“Hasilnya, dalam satu pohon, bermacam warna. Ada mawar merah, putih, pink, kuning atau warna lain, sesuai batang yang disambungkan,” tandas Wahyu.

Jika penempelan dahan atau ranting muda berhasil, pertumbuhan tunas dari ranting muda tersebut juga cenderung lebih cepat, dibanding tunas yang muncul dari penempelan mata pada okulasi. Hasilnya tanaman pun cenderung lebih cepat besar.

“Untuk bisa dilakukan teknik sambung sisip, yang diperlukan adanya kesamaan jenis kambium, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses melekatnya mata tempel ke batang bawah. Setelah tersambung, kemudian dibungkus dengan rapi, jangan sampai ada udara masuk atau celah, sebagai upaya agar mikroorganisme penyebab penyakit, tidak masuk,” terangnya.

Agar teknik ini berhasil, pilih batang bawah yang sudah cukup umur dan sehat, termasuk memiliki akar yang kuat. Hal senada juga untuk batang atas, pilih dahan atau ranting yang sehat.

“Jika nantinya ada tunas yang tumbuh dari batang bawah, harus dibuang karena dapat mengganggu pertumbuhan mata tunas batang atas,” tandas Wahyu.

Dirinya pun tidak berkeberatan berbagi ilmu tentang teknik sambung sisip, kepada masyarakat yang tertarik dengan pertanian atau bercocok tanam.

Lihat juga...