Pertamina-PLN Bangun Pusat Riset Energi Tren Teknologi

Kilang minyak Refinery Unit (RU) IV Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah. -Ant

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, mengatakan IEEI diharapkan dapat memberikan lebih banyak pemikiran untuk transisi energi ke depan.

“Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi transisi energi global sedemikian cepatnya, sehingga Pertamina dan PLN sebagai garda terdepan dalam energi harus bergerak bersama untuk menjawab tantangan ini demi mencapai availability, accessibility, sffordability, acceptability, dan sustainability untuk memenuhi kedaulatan energi nasional,” ujar Nicke.

Pada tahap awal, Pertamina dan PLN akan masuk dalam riset dan teknologi, mengingat saat ini RI memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun terbatas dalam teknologi.

“Diharapkan, IEEI ini dapat memberikan advokasi untuk pemerintahan kita, dan ke depan dapat menjadi advokasi di dunia internasional,” imbuh Nicke.

Lebih lanjut Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, menegaskan pembentukan IEEI merupakan terobosan strategis bagi PLN dan Pertamina. Nantinya, IEEI dapat berkontribusi bagi pengembangan sektor kelistrikan dan energi di Indonesia.

“IEEI diharapkan dapat menjadi lembaga think tank yang menghasilkan report dan penelitian yang dapat memberikan kontribusi luas bagi pengembangan sektor listrik dan energi di Indonesia,” ungkapnya.

Tim Kerja IEEI akan menyiapkan peta jalan dan rencana program kerja 10 tahun ke depan, termasuk penyusunan energi outlook yang dapat menjadi quick wins untuk kedua perusahaan. Kegiatan-kegiatan IEEI tersebut direncanakan aktif di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Chairman Indonesian Institute Energy Economics, Prof. Subroto, juga menyampaikan bahwa semua pihak yang terkait dalam pengelolaan energi harus bekerja secara inklusif, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, dan diharapkan IEEI ini dapat merangkul semua pihak untuk dapat bersinergi.

Lihat juga...