Meski Untung Tipis, Pedagang di Semarang Ini Setia Jualan Kapal Otok-otok
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Di tengah gempuran aneka mainan modern, ternyata mainan tradisional berupa kapal perang otok-otok masih bertahan. Meski peminatnya tidak sebanyak dahulu, namun penjual tetap setia menawarkan kepada pembeli, khususnya kepada anak-anak.
“Ya, sekarang ini sudah ada banyak mainan anak-anak yang lebih modern, tapi saya masih tetap berjualan mainan kapal otok-otok. Meski sederhana, tapi masih ada yang minat untuk membeli, ” papar Amin, pedagang mainan saat ditemui di kios berjualan di area kebun binatang Semarang Zoo, Selasa (24/11/2020).
Selain berdagang di pasar Semarang Zoo, sering kali dirinya juga menawarkan dagangannya tersebut saat ada acara hajatan di kampung-kampung.

“Biasanya kalau ada hajat pernikahan atau sunatan, saya sering ikut berjualan, namun karena saat ini pandemi Covid-19, resepsi pernikahan atau sunatan tidak digelar secara meriah. Jadi, saya ya hanya berdagang di sini,” ungkapnya.
Amin mengaku, sejauh ini peminat mainan kapal perang otok-otok masih ada. Namun, uniknya sering kali si anak tidak tahu bagaimana cara bermainnya.
“Malah yang kerap itu bapaknya yang tertarik, mungkin karena dulu sewaktu kecil sudah pernah bermain, lalu dikenalkan kepada anaknya,” jelasnya.
Harga mainan tersebut juga relatif terjangkau, Rp15 ribu per buah. Jika pembeli pandai menawar, di harga Rp10 ribu kapal mainan tersebut juga rela dilepaskan.