Masa Pandemi Lahirkan Sejumlah Kreativitas di Pesantren

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sebagian santri yang merupakan siswa sekolah negeri dan tinggal di pesantren menurutnya, tetap belajar dalam jaringan (daring). Bantuan kuota internet gratis dipergunakan santri untuk mengerjakan sejumlah tugas. Aktivitas belajar khusus di pesantren kerap dilakukan sore hingga malam hari. Para orangtua sebutnya tetap mendukung anak-anak berada di pesantren.

“Daripada dipulangkan dengan risiko anak tak terkontrol santri tetap dianjurkan di pesantren, sebab banyak kegiatan positif bisa dilakukan,” paparnya.

Udin, salah satu santri asal Lampung Timur menyebut, ia sempat pulang ke rumah orangtua. Namun memasuki tahun ajaran baru ia memilih kembali ke pondok pesantren. Sebab kegiatan edukatif selama berada di pesantren justru melatih kemandiriannya. Sejumlah aktivitas berkebun, budi daya ikan di tambak jadi kurikulum pesantren yang akan berguna untuk masa depan.

“Porsi kegiatan belajar di luar ruangan lebih banyak selama pandemi Covid-19, selain untuk belajar juga memenuhi kebutuhan selama di pesantren,” bebernya.

Ustaz Mumu Mutaqin, Kepala Pondok Pesantren Miftahul Huda 1041 di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut, pandemi mengubah pola belajar. Semula para santri sempat kesulitan menerapkan pola belajar jarak jauh. Sistem belajar langsung yang dilakukan oleh pesantren pun kembali dilakukan.

Ustaz Mumu Mutaqin, Kepala Pondok Pesantren Miftahul Huda 1041 di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Kamis (12/11/2020) – Foto: Henk Widi

“Santri tetap melakukan kegiatan belajar dan tinggal di asrama sehingga tidak boleh keluar area pesantren,” cetusnya.

Lihat juga...