Lestarikan Alam, Kelompok Poma Laut Intens Tanam Bakau
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dia menjelaskan, penanaman dilakukan dengan menggunakan buah bakau (propagul) yang dipilih dari bakau rhizophora mucronata yang banyak sekali tumbuh di pesisir pantai, dekat tempat tinggal mereka.
“Buah bakau yang jatuh ke tanah kami pilih dan kumpulkan, lalu dibenamkan di lumpur selama 2 minggu. Saat mau penanaman, baru kami ambil dan lakukan penanaman dengan mengikatnya di kayu bambu sebagai penahan,” ujarnya.
Direktur Wahana Tani Mandiri (WTM) Carolus Winfridus Keupung, menyebutkan, untuk hutan mangrove di Kelurahan Kota Uneng ada banyak lembaga melakukan penanaman bakau.
Win sapaannya mengakui, hutan mangrove dulu mencapai ratusan meter, namun banyak berkurang karena adanya penebangan oleh warga untuk membangun rumah dan gedung serta tambak ikan.
“Banyak bakau yang ditebang sehingga saat air laut pasang maka air laut akan naik dan masuk ke pemukiman warga yang berada di pesisir pantai. Harusnya pemerintah tegas menindak pelaku penebangan bakau,” ujarnya.
Win mengatakan, seharusnya daerah hutan mangrove tidak dijadikan pemukiman, dan wilayah sepadan pantai harus bebas dari aktivitas pembangunan rumah serta gedung. Sebab bakau berfungsi menahan abrasi.