Gerakan Pakan Mandiri Tekan Biaya Produksi

Ilustrasi : Dokumentasi CDN

JAKARTA – Masalah terkait pakan ikan merupakan persoalan klasik yang kerap dihadapi pembudi daya di berbagai daerah. Sebagaimana kerap diulas, pakan menjadi beban yang signifikan karena diperkirakan dapat mencakup sekitar 60 hingga 70 persen dari keseluruhan biaya produksi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakini, bahwa jawaban dari soal pakan adalah produk pakan mandiri yang dibuat oleh pembudi daya secara mandiri, yang kualitasnya diyakini tidak kalah dengan produk pakan hasil pabrikan.

Salah satu program KKP yang selaras dengan hal tersebut adalah program Gerakan Pakan Mandiri, yang bertujuan meningkatkan efisiensi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi pembiayaan pakan dalam usaha budi daya perikanan.

Dirjen Perikanan Budi Daya KKP, Slamet Soebjakto, menyatakan kehadiran pakan mandiri bagi pembudi daya ikan memberikan efek positif karena menambah keuntungan pembudi daya hingga 2-3 kali lipatnya, atau tumbuh pada kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram produksi.

Selain itu, masih menurut Slamet, penggunaan pakan mandiri tersebut dinilai mampu menekan biaya produksi budi daya minimal 30 persen.

Ia juga mendorong pakan mandiri juga dapat dibuat melalui penerapan prinsip Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB), sehingga hasilnya akan selalu dipercaya masyarakat dan terus makin berkembang di tengah-tengah pembudi daya ikan di Indonesia.

Bila pakan ikan murah kemudian kualitasnya bagus, lanjutnya, pembudi daya makin berdaya dan ekonomi mereka makin meningkat pula, sehingga ini akan meningkatkan animo pembudi daya untuk menggunakan pakan mandiri.

Slamet mengungkapkan, langkah-langkah strategis KKP agar pakan mandiri dapat berhasil dan makin berkembang di tengah-tengah masyarakat pembudi daya ikan di Indonesia.

Lihat juga...