Forkot Sikka Sayangkan Sikap DPRD dan Pemerintah yang Bahas Kenaikkan Tunjangan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Forum Kota (Forkot) Kabupaten Sikka sangat menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Sikka dan DPRD Sikka yang membahas bersama kenaikan tunjangan DPRD Sikka di 2021 dan tidak mempertimbangkan kondisi Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sedang dilanda pandemi Covid-19.
“Forkot Sikka menegaskan kepada DPRD Sikka untuk membatalkan pembahasan dan tidak boleh mengesahkan usulan kenaikan tunjangan perumahan dan transportasi di tengah situasi kehidupan masyarakat yang belum stabil,” sebut Yanuaris Ralo, Ketua Forkot Sikka dalam tuntutan saat dialog di ruangan pimpinan DPRD Sikka, NTT, Kamis (26/11/2020).
Yanuaris mengatakan ,pihaknya menegaskan kepada pemerintah dan DPRD Sikka agar lebih fokus dan berkomitmen memperhatikan masalah-masalah sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, pembangunan jalan, listrik, air minum bersih yang belum memadai di beberapa wilayah.
Dia menegaskan, Forkot Sikka memberikan waktu 2X15 menit kepada DPRD Kabupaten Sikka untuk menerbitkan surat pernyataan resmi sebagai bentuk komitmen dan sikap DPRD Sikka dalam menanggapi tuntutan.
“Jika tuntutan ini tidak diindahkan maka kami akan berkomitmen akan melakukan gerakan yang lebih besar dalam waktu satu kali dua puluh empat jam,” ancamnya.

Menanggapi hal ini, dalam dialog di ruang pimpinan DPRD Sikka, Ketua Fraksi PAN Philipus Fransiskus terlihat berang karena saat ditanyai perwakilan massa yang berdilog mengaku mahasiswa tetapi tidak memaparkan secara jelas permasalahannya.