Desa Indudur Solok Ubah Karakter Masyarakat untuk Peduli Lingkungan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

20 Perna itu yakni Perna tentang Gotong Royong dan Pemberantasan Hama, Perna tentang Peningkatan Ekonomi Masyarakat Nagari Indudur, Perna tentang Busana Muslim dan Muslimah, Perna tentang Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat, Perna tentang Anak-Anak Mengaji di Surau atau TPA, Perna tentang Main Domino, Perna tentang Pencegahan dan Pemberantasan Rabies, Perna tentang Pemeliharaan Tanaman Kehutanan dan Perkebunan, Perna tentang Musyawarah Tungku Tigo Sajarangan dan Tali Tigo Sapilin.

Lalu ada Perna tentang Standar Biaya Pelayanan Pamsimas, Perna tentang Magrib Mengaji, Perna tentang Jumat Aniang, Perna tentang Rencana Nagari, Perna tentang Kebun Toga untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Nagari Indudur, Perna tentang Penanaman Bibit Manggis dalam Rangka Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Nagari Indudur, dan Perna tentang Penangkapan Hewan yang Dilindungi di Nagari Indudur,

Serta Perna tentang Jual Beli Hasil Tanaman Perkebunan, Perna tentang Badan Usaha Milik Nagari Rumah Sejahtera, Perna tentang Meracun dan Menyetrum Ikan di Sungai, dan Perna tentang Curi Maling untuk Meningkatkan Keamanan.

“Dengan adanya 20 Perna itu, kita menata satu demi satu kondisi lingkungan dengan target bisa berdampak baik pula dengan perekonomian masyarakat desa,” ujarnya.

Dia menilai Perna itu dapat menjadi pijakan untuk mengubah Desa Indudur dari yang sebelumnya terlihat tidak tertata. Dimana masyarakat masih abai dengan menjaga lingkungan, hutan masih di babat alias illegal logging, perburuan hewan dilindungi, serta banyak membiarkan lahan produktif tidur, dan beberapa hal lainnya.

Di Indudur saat ini ada sekitar 700 lebih penduduk dengan 98 persennya berprofesi sebagai petani. Dari jumlah itu hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hanya 31 orang penduduk tergolong miskin, dan itu pun terdiri para lansia yang tidak bisa beraktifitas lagi dan ditinggal merantau oleh anak-anaknya.

Lihat juga...