Penjualan Daun Gebang di Pasar Alok Maumere, Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara itu, Petronela seorang penjual daun gebang lainnya mengaku, hanya membawa sebanyak 50 daun gebang untuk dijual di Pasar Alok setiap hari Selasa. Untuk menambah penghasilan selain menjual hasil pertanian seperti singkong dan pisang.
Dirinya mengaku, mengambil daun gebang di kebun dan mengeringkan. Lalu setiap selasa dijual di pasar dan sejak merebaknya wabah Corona penjualan daun gebang pun diakuinya meningkat.
“Lumayan dalam sehari berjualan bisa mendapatkan uang Rp200 ribu hingga Rp250 ribu kalau semua laku terjual. Uang yang diperoleh bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya.
Petronela menjelaskan, ada dua jenis daun Gebang yang dijual dimana ada yang ukurannya kecil dan yang lainnya berukurang lebih besar. Tapi harga jualnya seikat tetap sama.
Pembelian daun gebang menurutnya tetap ada. Sebab para penenun juga menjual kain tenun mereka seminggu sekali di pasar dan usai menggelar dagangan mereka pun pasti membeli daun gebang.
“Mungkin sekarang karena wabah Corona orang sulit mencari uang sehingga banyak yang berusaha menambah penghasilan dengan menenun,” ucapnya.