Pemerintah Akan Gunakan Tes Cepat Antigen Deteksi Covid-19

JAKARTA – Pemerintah berencana menggunakan alat tes cepat berbasis antigen, sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Pemerintah Indonesia pasti akan menyelenggarakan (tes cepat antigen). Kami sudah mendapatkan rekomendasi dari WHO terhadap ‘rapid test antigen’ yang kualitasnya baik,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Tes antigen cepat yang disetujui WHO lebih cepat, yaitu 15-30 menit dan lebih mudah, serta lebih murah, dan dapat digunakan untuk pemeriksaan di sekolah, universitas dan tempat kerja.
WHO juga berencana meluncurkan 120 juta alat “rapid test” antigen itu ke negara berpendapatan menengah ke bawah. WHO menetapkan daftar penggunaan darurat tes cepat Covid-19 berbasis antigen, yang harganya 5 dollar AS (Rp74.500) per buah.
“Sedang kami ‘review’ untuk selanjutnya mungkin akan digunakan, dan tentunya akurasinya yang lebih tinggi. Karena ini pendeteksi antigen, tentunya akan lebih baik dalam mendeteksi antibodi, untuk proses ‘screening’, sebelum selanjutnya dilakukan tes penegakan diagnosa dengan ‘real time’ PCR,” tambah Wiku.
Menurut Wiku, pemerintah telah berkomunikasi dengan perwakilan WHO yang ada di Indonesia.
“Kami telah memohon untuk bisa dapat dipertimbangkan mendapatkan bantuan dari WHO untuk tes cepat ini, agar kita bisa mendeteksi lebih cepat dari kasus atau masyarakat yang menderita Covid-19,” ungkap Wiku.
Perusahaan farmasi Abbott dan SD Biosensor sudah setuju dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk memproduksi 120 juta unit alat tes. Kesepakatan ini akan menjangkau 133 negara, termasuk banyak negara di Amerika Latin yang terpukul karena pandemi dalam hal tingkat kematian dan penularan.