Pemerhati: Kriteria Penilaian Pembelajaran ‘Online’ Belum Jelas

Editor: Makmun Hidayat

kondisi tersebut imbuhnya menunjukkan kegagalan dan gagap teknologi atas, penerapan yang ada. Kemudian ditambah tidak ada panduan utamanya.

“Kalo ada kan bisa kita nilai, misalkan panduan untuk SD, A, B sampai G kriteria yang harus dinilai. Sehingga kita bisa menilai gurunya yang ga bisa atau muridnya yang ga bisa. Sekarang tidak ada panduannya jadi kita tidak tahu yang mana yang ga bisa guru atau siswa,” paparnya mengaku karena metode belajarnya tak  ketahuan  siapa yang salah.

Atas kondisi pendidikan yang ada sekarang hanya mengandalkan kreativitas dari guru di tengah minimnya fasilitasi oleh pemerintah daerah baik pusat provinsi dan kota/kabupaten. Fasilitas pendukung harus bisa disiapkan  dalam sistem belajar online.

“Sekarang disuruh belajar online tapi fasilitas cuma pulsa. Lebih dari pulsa tidak ada harusnya komputer laptop, metode langganan ke Google, Zoom dan lainnya. Karena misalkan menggunakan zoom gratis satu jam keluar iklan. Pulsa 35 GB zoom tiap hari mana cukup,” ujarnya mengakui bisa merasakan karena istrinya berprofesi sebagai guru.

Lihat juga...