Mahasiswa Unimus Kenalkan Teknologi Penyiraman Pertanian Bawang Merah

Editor: Makmun Hidayat

“Untuk itu, kami memperkenalkan penyiraman semi otomatis, dengan menempatkan mesin pompa di atas pipa paralon. Pipa paralon tersebut, juga sudah dimodifikasi, sehingga mampu menyemprotkan air ke kanan dan kiri di area lahan bawang merah,” papar mahasiswa semester 5 FMIPA Unimus tersebut.

Cara kerjanya pun sederhana, mesin pompa berparalon tersebut diletakkan mengapung di irigasi kecil, di sela-sela lahan tanaman bawang merah. Selanjutnya mesin  berkekuatan 2,5 Paard Kracht (PK) yang dipasang,  akan menyedot air dan menyemprotkan ke kanan dan kiri, melalui paralon modifikasi sehingga dapat menyirami bawang merah di dua lajur penanaman sekaligus.

“Dengan alat ini, petani mampu menghemat tenaga,sebab bisa dilakukan sendiri dan waktu yang dibutuhkan hanya 3-4 jam penyiraman. Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sebagai penggerak mesin pompa juga tidak banyak,  hanya 2 liter solar untuk lahan seluas 500 meter persegi,” tambahnya.

Hanung menjelaskan, penerapan teknologi tepat guna mesin penyiraman semi otomatis tersebut sudah dilakukan di kelompok tani Brambang Makmur Tlogorejo (BMT) di desa Tlogorejo, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.

“Sejauh ini, dari hasil pendampingan yang kita lakukan, tidak ada kendala dalam penerapan alat tersebut. Para petani di wilayah tersebut, juga mengapresiasi positif sebab pekerjaan mereka bisa semakin cepat dan mudah,” tegasnya.

Mesin penyiraman semi otomatis alih teknologi sederhana bagi petani bawang merah, hasil kreasi tim mahasiswa PHP2D Unimus. -Foto: Dok.

Hal senada juga disampaikan, dosen pendamping tim mahasiswa PHP2D Unimus, Eko Yulianto S.Pd.Si.,M.Pd. “Dari satu mesin penyiraman semi otomatis yang sudah kita serahkan untuk digunakan para petani di wilayah Tlogorejo, responnya sangat bagus. Bahkan ada permintaan dari kelompok tani lain, yang menginginkan mesin serupa,” jelasnya.

Lihat juga...