Si Buncil, Belajar Berkebun yang Ramah Lingkungan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Di satu sisi, pihaknya mengakui di tengah pandemi covid-19, tren berkebun bagi masyarakat perkotaan meningkat. Melalui konsep urban farming, bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan juga dinilai lebih menyehatkan, sebab menerapkan sistem penanaman organik, dengan penggunaan pupuk dan pestisida alami.

Maka tidak mengherankan, jika beragam pelatihan urban farming yang dilakukan pun menarik perhatian masyarakat. Hal tersebut, menarik perhatian Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian Kota Semarang, untuk bekerjasama dalam sosialisasi dan pelatihan urban farming, agar bisa menjangkau semua kalangan dan semakin luas.

“Salah satunya, bersama Dinas Pertanian Kota Semarang, kita melakukan berbagai pelatihan bagi masyarakat, tidak hanya urban farming, namun juga mulai dari budidaya ikan dalam ember (budikdamber), aquaponik, hidroponik, vertical garden, hingga pertanian organik lainnya,” jelas Kemal.

Sementara, Kepala UPTD Kebun Dinas Dispertan Kota Semarang Juli Kurniawan, menjelaskan keterlibatan para komunitas pertanian, dapat membantu pemerintah dalam memperkenalkan beragam program pertanian, termasuk urban farming dan konsep lainnya kepada masyarakat.

“Terlebih saat ini, Dispertan Kota Semarang juga sudah memiliki urban farming corner (URC), sebagai pusat edukasi, konsultasi agrobisnis untuk wilayah perkotaan, dengan fokus pertanian perkotaan atau urban farming,” terangnya.

Dijelaskan, setiap hari masyarakat yang ingin bertanya atau berkonsultasi soal pertanian, bisa datang ke pusat layanan yang terletak di Jalan Menteri Supeno Semarang, atau persis di sebelah SMAN 1 Semarang.

Lihat juga...