Reduksi Tata Niaga, Riset UI Usulkan Integrasi Rantai Pasok
DEPOK — Tim Riset Ketahanan Pangan Universitas Indonesia (UI) mengusulkan untuk mengintegrasikan para pelaku dari semua segmen rantai pasok guna mereduksi proses tata niaga antara Sub Terminal Agribisnis (STA) Cianjur dan pedagang pasar di Kota Depok Jawa Barat.
“Proses integrasi perlu didukung oleh ketersediaan data yang diakses melalui sistem informasi,” kata Ketua Tim Riset Ketahanan Pangan UI, Taufik Asmiyanto di Depok, Minggu (27/9/2020).
Riset Ketahanan Pangan Cianjur-Depok tahun 2020 yang didukung oleh Universitas Indonesia dan Fusi Foundation telah memetakan rantai pasok hortikultura yang bermanfaat bagi kebijakan pemberdayaan pedagang pasar tradisional di Kota Depok.
“Koordinasi antar rantai pasok ini dapat meningkatkan kinerja rantai pasok. Proses ini dimungkinkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan perjanjian hubungan kerja sama,” katanya.
Ia mengatakan inisiasi sinergi Sub Terminal Agribisnis (STA) Cianjur dan pedagang pasar di kota Depok akan menguntungkan konsumen akhir sebab harga semakin murah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mendukung sejumlah inovasi berbasis komunitas di pasar tradisional agar kegiatan perdagangan tetap bergeliat selama pandemi virus COVID-19.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Depok, Jawa Barat, Zamrowi Hasan menjelaskan bahwa sosialisasi gencar telah dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Depok kepada pedagang pasar tradisional untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mengurangi penyebaran COVID-19.
“Kota Depok memiliki demand yang cukup baik dan dapat menyerap pasokan pangan petani dari daerah sekitar. Protokol kesehatan ketat harus diterapkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pedagang dan pembeli di pasar,” ujar Zamrowi Hasan.