Penularan COVID-19 Terbaru di Sumsel Masuk Katagori Simptomatik

Petugas kesehatan berpakaian pelindung lengkap mengambil sample untuk tes swab pada drive thru test COVID 19 di parkiran Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Sumsel, Senin (4/5/2020). (ANTARA)

PALEMBANG – Kasus-kasus konfirmasi positif COVID-19 baru di Sumatera Selatan (Sumsel), saat ini tergolong simptomatik atau memiliki gejala. Hal itu kesimpulan dari pelacakan yang dilakukan dengan hanya menguji swab kontak-kontak erat, yang memiliki gejala ringan hingga berat.

Kasi Survilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri mengatakan, sejak awal Agustus tim tidak lagi menguji swab kontak kasus yang tidak memiliki gejala. Hal itu sesuai petunjuk Bab V Manajemen Klinis, di dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020. “Hanya tenaga kesehatan yang tetap diuji swab walau tidak bergejala,” ujarnya, Senin (31/8/2020).

Menurutnya, kontak-kontak tidak bergejala tetap dianjurkan isolasi mandiri selama 14 hari, meski tidak diuji swab. Sementara kontak bergejala ringan, hingga sedang cukup menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Kasus-kasus simptomatik di Sumsel sendiri mayoritas bergejala ringan-sedang, sehingga cukup dilakukan pemantauan sampai sembuh. Tidak perlu uji ulang swab untuk memastikan kesembuhannya.

Kasi Survilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri – Foto Ant

SemenTara dampak dari perubahan kategori uji swab tersebut, membuat jumlah sampel yang diperiksa menurun. Namun, di satu sisi jumlah kasus simptomatik meningkat sejak awal agustus 2020. Saat ini sampel yang masuk secara kumulatif di Sumsel berkisar 300 – 400 sampel per hari. Jumlahnya berbeda dibandingkan periode April – Juni, yang bisa mencapai 800 sampel per-hari. “Sedangkan kapasitas uji swab PCR di Sumsel sekarang sudah bisa ribuan sampel per hari, karena laboratorium PCR tidak hanya BBLK Palembang,” tambahnya.

Lihat juga...