Penciptaan Suasana Jadi Strategi Tarik Pelanggan Kuliner

Editor: Koko Triarko

Fajri percaya, kuliner bukan hanya soal penyajian rasa. Ia juga terus berinovasi menciptakan sejumlah varian bakso yang familiar dan membuat penasaran. Sebanyak 12 varian menu bakso disediakan. Bakso wae, bakso CLBK, bakso move on, bakso mandi gajih, bakso iga, bakso lava, bakso urat jumbo, bakso komplikasi, bakso antigalau, bakso seafood hingga bakso klenger, disiapkan.

“Rasa kuriositas (keingintahuan) pada suasana dan rasa jadi strategi marketing, namun diimbangi pelayanan dan suasana memuaskan,” bebernya.

Ekspektasi pengunjung pada suasana yang telah diunggah pelanggan lain di media sosial selalu dijaga. Sebab, Fajri menyebut media sosial Facebook, Instagram menjadi salah satu media promosi efektif. Sebagian pelanggan puas menikmati suasana santai sebagai bagian dari aktivitas wisata kuliner. Silaturahmi keluarga dan sosialisasi dengan kerabat bisa difasilitasi olehnya sembari bersantap.

Menawarkan kuliner bakso dengan harga mulai Rp15.000 hingga Rp50.000, Fajri menyebut cukup terjangkau. Pasalnya, dalam suasana pandemi Covid-19, sektor usaha kuliner ikut terdampak. Menawarkan konsep makan sembari rekreasi wisata, menurutnya sebanding dengan harga yang dibanderol. Pemilihan nama unik sekaligus menjadi pemicu konsumen untuk datang.

“Pengunjung rata-rata anak remaja, keluarga dan pelaku perjalanan yang melintas untuk menikmati suasana malam,” bebernya.

Mengusung konsep kenyamanan dalam usaha kuliner, membuat ia masih tetap bertahan. Ia bahkan masih bisa mendapat omzet hingga angka jutaan rupiah per hari. Sebab, pengunjung yang datang dilayani sejak pagi hingga malam. Suasana menikmati bakso di saung layaknya menjadi cara untuk merelaksasi pikiran. Selain makan di tempat, pelanggan sebagian memilih memesan untuk dibawa pulang (take away) sebagai oleh-oleh keluarga.

Lihat juga...