Khawatirkan Dampak Lingkungan, Warga Tolak Pembangunan Labkesda di Kranji
Editor: Makmun Hidayat
Lebih lanjut dikatakan bahwa, aspirasi warga sudah difasilitasi Anggota DPRD Kota Bekasi. “Dan kami percayakan saja hasilnya kepada anggota dewan apa kesimpulannya,” jelasnya.
Saat pertemuan dengan anggota dewan juga melibatkan Dinkes dan Disperkimtan. Dinkes sempat memberikan sosialisasi, tapi tentu itu telat, kenapa tidak dari sebelum SPK keluar sosialisasi dilakukan sehingga tidak menimbulkan gejolak.
“Dinas saat pertemuan dengan warga bersama anggota dewan menyampaikan sudah sesuai AMDAL semua disiapkan infrastruktur sesuai dengan aturan. Tapi kenapa tidak dari sebelumnya,” jelas dia.
Namun demikian, Bambang, menegaskan bahwa proyek tersebut tetap berlanjut, karena itu proyek pemerintah. “Gambarannya proyek itu tetap berlanjut meski mendapat penolakan. Nama baik pemerintah juga warga harus bagaimana lagi, hanya mempercayakan kepada dewan saja,” tukasnya.
Dari hasil rapat tersebut, sementara kantor Labkesda tersebut akan dijadikan tempat perkantoran sebelum izin dikeluarkan. Proyek tersebut menggunakan DAK dari pusat. Dia mengaku lega, meskipun tetap dilanjut, tapi aspirasi penolakan warga sudah ditampung oleh anggota dewan.
Sementara Kabid Pembangunan Disperkimtan Kota Bekasi, menyampaikan bahwa pemenang lelang pembangunan Labkesda tersebut sudah ada pemenangnya. Munculnya penolakan diketahui setelah ada pemenang lelang.
” Usulan proposal awalnya dari Dinkes, ke Disperkimtan setelah SPK keluar tenyata ada penolakan. Saya pikir tidak ada persoalan karena pembangunan juga diatas lahan milik pemerintah,” ujarnya mengaku sementara ditunda dulu, sampai semua selesai.