Harga Minyak Jatuh Setelah Saudi Pangkas Harga

Ilustrasi: Lapangan minyak (The New York Times)

LONDON – Harga minyak turun pada perdagangan Senin (7/9/2020) waktu setempat, setelah Arab Saudi melakukan pemotongan harga bulanan terdalam untuk pasokan ke Asia dalam lima bulan, dan karena ketidakpastian atas permintaan Cina membayangi pemulihan pasar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November diperdagangkan pada 42,03 dolar AS per barel, turun 63 sen atau 1,5 persen, pada pukul 15.55 GMT, setelah sebelumnya meluncur menjadi 41,51 dolar AS per barel, merupakan tingkat terendah sejak 30 Juli.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 67 sen atau 1,7 persen menjadi 39,10 dolar AS per barel setelah mencapai 38,55 dolar AS per barel, merupakan level terendah sejak 10 Juli.

“Suasana menjadi agak pesimis di paruh ke dua minggu lalu, dan risiko langsung condong ke sisi negatifnya,” kata Tamas Varga dari broker minyak PVM.

Eksportir minyak utama dunia, Arab Saudi, memangkas harga jual resmi Oktober untuk minyak mentah Arab Light yang paling banyak dijual ke Asia sejak Mei.

“Penurunan itu ditafsirkan oleh pasar sebagai tanda, bahwa pemulihan permintaan di kawasan itu, rumah bagi konsumen minyak terbesar ke dua dan ke tiga, kehabisan kekuatan,” kata analis Rystad Energy, Paola Rodriguez-Masiu.

Cina, importir minyak terbesar dunia yang telah mendukung harga dengan rekor pembelian, memperlambat impornya pada Agustus dan meningkatkan ekspor produk-produknya, data bea cukai menunjukkan pada Senin (7/9/2020).

“Ada begitu banyak ketidakpastian yang berkaitan dengan ekonomi Cina dan hubungan mereka dengan negara-negara industri utama, dengan AS dan saat ini, bahkan Eropa,” Keisuke Sadamori, direktur pasar energi di Badan Energi Internasional, mengatakan kepada Reuters.

Lihat juga...