Cegah Kenakalan Remaja, Desa Sumerta Kelod Bentuk Perpustakaan Desa
Menurutnya, perbandingan sebelum dan setelah COVID-19, tentu ada perbedaan. Sebelum COVID, jumlah anak tidak dibatasi, tapi setelah adanya COVID jumlah anak dan waktu kehadiran tiap harinya sangat dibatasi.
“Dulu per harinya bisa sampai 15 anak dan berbeda-beda asal sekolah, sekarang kami batasi hanya 7-10 anak saja dengan batas waktu maksimal dua jam,” katanya.
Anom Suardana menjelaskan anak-anak atau pelajar yang datang ke perpustakaan desa ini juga dibekali edukasi terkait protokol kesehatan. Mulai dari penggunaan masker, cuci tangan dan disiplin menjaga kebersihan diri setelah datang dari luar rumah.
“Sekarang saya harapkan anak-anak yang mendapatkan edukasi ini, di rumahnya membentuk satgas kecil untuk selalu mengingatkan pentingnya melakukan protokol kesehatan, seperti cuci tangan yang benar, penggunaan masker dan sebagainya,” katanya. (Ant)