BKF Pastikan Indonesia Masuk Jurang Resesi

Editor: Koko Triarko

“Tapi yang perlu diingat juga adalah resesi ini, kalau masyarakat itu mulai mengurangi konsumsinya, dengan masyarakat mengurangi konsumsi itu sebenarnya adalah mereka akan memperparah resesi itu sendiri, karena jadinya tidak ada kegiatan ekonomi di masyarakat,” imbuhnya.

Moekti menjelaskan, terjadi perubahan konsumsi pada masyarakat sejak munculnya Covid-19 di Indonesia. Masyarakat lebih memprioritaskan pengeluarannya untuk konsumsi bahan pokok, listrik, produk nutrisi dan vitamin serta paket data atau pulsa.

Sehingga, menurutnya, kunci supaya Indonesia secepatnya keluar dari resesi adalah meningkatkan konsumsi rumah tangga. Hal ini karena 56 persen perekonomian Indonesia digerakkan oleh konsumsi rumah tangga.

“Hampir 56 persen dari PDB kita itu adalah dari konsumsi rumah tangga, dan kontributornya per sektor itu adalah manufaktur 20 persen, pertanian 15 persen, dan perdagangan 13 persen,” jelasnya.

Di sisi lain, dengan penurunan konsumsi rumah tangga, akan terjadi penurunan permintaan di pasar yang pada akhirnya mengurangi produksi dan menyebabkan adanya PHK karyawan.

Lihat juga...